Download Lagu Terbaru Renungan Harian Katolik Kamis, 31 Agustus 2017
Bacaan Injil
Matius 24:42-51
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Berjaga-jagalah, lantaran kau tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah niscaya ia berjaga-jaga,dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kau juga siap sedia, lantaran Anak Manusia tiba pada ketika yang tidak kau duga. Siapakah hamba yang tidak setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk menawarkan mereka masakan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melaksanakan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: sebetulnya tuannya itu akan mengangkat ia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, kemudian ia mulai memukul hamba-hamba yang lain, dan makan minum gotong royong pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan tiba pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada ketika yang tidak diketahuinya, dan akan membumuh ia dan menciptakan ia senasib dengan orang-orang munafik. Disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Renungan
Guru yang baik akan meneladankan hal-hal baik kepada muridnya dan berdoa supaya muridnya akan melaksanakan hal-hal baik yang telah dilakukannya. Pendidikan bukan hanya soal mengajarkan, tetapi terutama melaksanakan dan memprakktikan apa yang diajarkan. Tidak cukuplah memenuhi kepala anak dengan teori. Akan lebih berhasil kalau anak itu mencar ilmu menunjukan dan mengalami kebenaran teori itu.
Hal menarik yang diungkap Paulus ialah bahwa ia mengingatkan umat Tesalonika untuk hidup dalam kasih sebagaimana mereka telah mengalami kasih darinya. Paulus telah mengajar dan menawarkan contoh kasih kepada mereka. Sebagai orang yang telah berada jauh dari mereka, dan merindukan untuk bertemu kembali, Paulus mengharapkan mereka telah bertumbuh dan berkembang dalam kasih yang diteladankannya itu.
Yesus mengingatkan perilaku dasar seorang murid, yakni kesiapsiagaan dalam menantikan datangnya hari Tuhan. Para murid hendaknya menjadi hamba yang setia dan bijaksana yang siap sedia melaksanakan hal yang harus dilakukannya sebagai seorang hamba. Mereka yang setia, bijak dan siap sedia akan selamat dan berbahagia. Apa yang diajarkan Yesus bukan sekedar teori dan pesan yang tersirat belaka. Sejarah hidup-Nya ialah sejarah hidup seorang Hamba Yahwe yang siap sedia melaksanakan kehendak bapa-Nya. Semoga kita pun demikian. Kata-kata dan pesan yang tersirat kita memang berpengaruh pengaruhnya, tetapi contoh baik kita lebih memikat orang.
Ya Allah, berilah saya hikmat akal untuk mengajarkan hal-hal baik dan melakukannya dengan baik pula. Amin.