Download Lagu Kisah Alkitab Berjudul 'Cerita Mama'
Wini paling suka hari Minggu. Acara Sekolah Minggu menyenangkan dan mengikuti kebaktian di gereja asyik.Tetapi yang paling Wini suka ialah ketika malam hari. Khusus untuk hari Minggu malam Mama akan masuk ke kamar Wini dan bercakap-cakap dengan Wini. Mama punya banyak kisah ihwal Tuhan Yesus yang bagus-bagus.
Malam ini sesudah Mama masuk ke kamarnya, Wini cepat-cepat menggantungkan karton yang bertuliskan: MOHON JANGAN GANGGU di pegangan pintu kamar.
“Lho, koq pakai gantung-gantung karton segala, Win?” tanya Mama.
“Minggu kemudian Papa dua kali mengganggu, tanya dasi abu-abu, tanya lem ada di mana. Rudi dua kali mengganggu minta izin ambil es krim lagi di lemari es dan pesan minta dibelikan bakcang kalau mama pergi ke pasar!” jawab Wini. Rudi ialah adik Wini.
“Oooh, tetapi Tuhan Yesus selalu mendapatkan gangguan lho!” komentar Mama.”Ketika Dia ingin istirahat orang-orang sakit tiba dan minta disembuhkan!”
Wini berbaring di daerah tidurnya dan Mama berbaring di daerah tidur sorong di bawahnya, daerah tidur untuk Tika, saudara sepupunya, bila ia tiba menginap.
“Mama mau kisah ihwal pengalaman Mama, Waktu kau masih kecil, suatu pagi Mama bergegas ke kantor. Kalau agak siang, sanggup sangat penuh dan Mama harus berdiri. Tiba-tiba di jalan bersahabat rumah ada seorang perempuan menegur Mama. Dia ialah famili anggota jemaat. Dia gres berkunjung ke rumah familinya tak jauh dari sini. Dia bilang beliau sedang mengalami kesulitan. Mama mau cepat-cepat ke kantor,tetapi tidak tega membiarkan beliau begitu saja. Mama ajak ke rumah. Dia dan suaminya kena PHK, sudah beberapa bulan tidak bekerja dan dua anaknya masih balita. Mama mendoakan beliau dan memberinya sedikit uang. Kemudian Mama berjanji akan mendoakannya supaya Tuhan memberi beliau dan suaminya pekerjaan.”
“Dua ahad kemudian….!” lanjut Mama. Tiba-tiba pintu dibuka dan Papa menjulurkan kepala dan berkata, “Ma,ada telpon dari Bu Tina. Katanya penting!”
“Huh, ada-ada saja!” Wini menggerutu.
“Heran, semua orang koq suka cari Mama!”
Tak usang kemudian Mama masuk ke kamar dan berkata, “Maaf, Wini, Mama harus ke rumah sakit. Anak Bu Sinta akan dioperasi malam ini. Mama dan ibu-ibu gereja akan ke rumah sakit untuk mendoakannya!”
Wajah Wini berubah masam. Tetapi ketika itu Papa masuk kekamar dan berkata, “Jangan kecewa. Papa tahu kelanjutan kisah itu. Dan Papa punya kisah Injil yang bagus!”
Papa duduk di atas daerah tidur sorong.
“Tadi Mama pesan supaya Papa melanjutkan kisah itu. Tetapi itu nanti saja kalau kau sudah mengantuk . Sekarang Papa mau kisah ihwal Tuhan yang jago Ilmu Pengetahuan Alam atau fisika!”
Wini menjadi bersemangat.Cerita ini belum pernah ia dengar.
“Tuhan yang kita sembah membuat alam semesta. Dia sungguh luar biasa. Tiada Allah lain ibarat Dia…!” Papa mulai bercerita.
“Aduuuuh, Papa bertele-tele. Langsung saja ceritanya!” potong Wini tidak sabar. Papa tersenyum.
“Baiklah, untuk menjatuhkan kota Yerikho Tuhan menyuruh prajurit-prajurit Israel mengelilingi kota itu. Tujuh orang imam harus membawa tanduk sangkakala. Bila terdengar sangkakala ditiup seluruh bangsa harus bersorak dengan sorak yang nyaring dan tembok kota itu akan runtuh!” demikian kisah Papa.
“Aah, itu saya sudah tahu. Di Sekolah Minggu juga saya pernah diceritakan!” kata Wini. Dalam hati Wini berpikir, “Aah, katanya Papa punya kisah bagus!”
“Yang menarik ialah Tuhan hebat pembuat strategi. Ketika hari pertama orang Israel mengelilingi kota itu para prajurit kota Yerikho naik ke atas tembok kota dan menonton pawai tersebut. Mereka heran lantaran orang Israel hanya berpawai saja dan kemudian kembali ke perkemahan. Pada hari kedua orang-orang Yerikho yang ingin tahu naik ke atas tembok kota. Demikianlah tiap hari semakin banyak penduduk Yerikho yang naik ke atas tembok kota. Pada hari ketujuh hampir seluruh penduduk kota naik ke atas tembok. Tembok itu tidak besar lengan berkuasa menahan jumlah orang yang demikian banyak. Ketika sangkakala ditiup para imam dan seluruh bangsa Israel bertempik sorak ada kekuatan di dalam bunyi yang sangat hebat dan tembok kota itu runtuh. Luar biasa bukan, taktik Tuhan kita?” Papa melanjutkan ceritanya.
“Wah, Tuhan sungguh luar biasa, ya Pak!” kata Wini dengan kagum. “Ternyata Papa juga cerdik bercerita!”
“Ah, Papa kalah kalau dibandingkan dengan Mama!” kata Papa.
“Ya, oleh lantaran itu jangan sekali-sekali kita menyembah Allah lain!” kata Papa. “Nah, kau mau dengar kan kelanjutan kisah Mama!”
Wini mengangguk dan menguap.
“Dua ahad kemudian perempuan itu menelpon. Dia sudah sanggup pekerjaan. Dia mengucapkan terima kasih atas doa Mama. Dia menyampaikan pada hari bertemu Mama beliau amat frustasi dan ingin bunuh diri. Tetapi sesudah Mama mendoakannya dan memberinya sedikit uang, beliau merasa Tuhan masih mengasihinya dan membatalkan niatnya. Dia percaya pemberian Tuhan niscaya tiba pada waktunya…Dan sebulan kemudian suaminya juga menerima pekerjaan!” demikian Papa melanjutkan kisah Mama.
“Kalau begitu, saya tak boleh kesal kalau ada gangguan ya!” kata Wini, kemudian menguap lagi,
“Iya, Tuhan kita baik. Dia mau menggunakan setiap orang untuk melaksanakan kebaikan bagi orang lain. Itulah sebabnya kita mau terus setia kepada Tuhan Yesus, Allah yang benar.
Nah, kini kita berdoa, kemudian Wini sanggup tidur!”
Papa dan anak itu berdoa. Lalu Papa keluar kamar dan Wini pun cepat terlelap. Minggu malam selalu istimewa lantaran orangtua Wini bercerita ihwal Tuhan.
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Malam ini sesudah Mama masuk ke kamarnya, Wini cepat-cepat menggantungkan karton yang bertuliskan: MOHON JANGAN GANGGU di pegangan pintu kamar.
“Lho, koq pakai gantung-gantung karton segala, Win?” tanya Mama.
Baca Juga
“Minggu kemudian Papa dua kali mengganggu, tanya dasi abu-abu, tanya lem ada di mana. Rudi dua kali mengganggu minta izin ambil es krim lagi di lemari es dan pesan minta dibelikan bakcang kalau mama pergi ke pasar!” jawab Wini. Rudi ialah adik Wini.
“Oooh, tetapi Tuhan Yesus selalu mendapatkan gangguan lho!” komentar Mama.”Ketika Dia ingin istirahat orang-orang sakit tiba dan minta disembuhkan!”
Wini berbaring di daerah tidurnya dan Mama berbaring di daerah tidur sorong di bawahnya, daerah tidur untuk Tika, saudara sepupunya, bila ia tiba menginap.
“Mama mau kisah ihwal pengalaman Mama, Waktu kau masih kecil, suatu pagi Mama bergegas ke kantor. Kalau agak siang, sanggup sangat penuh dan Mama harus berdiri. Tiba-tiba di jalan bersahabat rumah ada seorang perempuan menegur Mama. Dia ialah famili anggota jemaat. Dia gres berkunjung ke rumah familinya tak jauh dari sini. Dia bilang beliau sedang mengalami kesulitan. Mama mau cepat-cepat ke kantor,tetapi tidak tega membiarkan beliau begitu saja. Mama ajak ke rumah. Dia dan suaminya kena PHK, sudah beberapa bulan tidak bekerja dan dua anaknya masih balita. Mama mendoakan beliau dan memberinya sedikit uang. Kemudian Mama berjanji akan mendoakannya supaya Tuhan memberi beliau dan suaminya pekerjaan.”
“Dua ahad kemudian….!” lanjut Mama. Tiba-tiba pintu dibuka dan Papa menjulurkan kepala dan berkata, “Ma,ada telpon dari Bu Tina. Katanya penting!”
“Huh, ada-ada saja!” Wini menggerutu.
“Heran, semua orang koq suka cari Mama!”
Tak usang kemudian Mama masuk ke kamar dan berkata, “Maaf, Wini, Mama harus ke rumah sakit. Anak Bu Sinta akan dioperasi malam ini. Mama dan ibu-ibu gereja akan ke rumah sakit untuk mendoakannya!”
Wajah Wini berubah masam. Tetapi ketika itu Papa masuk kekamar dan berkata, “Jangan kecewa. Papa tahu kelanjutan kisah itu. Dan Papa punya kisah Injil yang bagus!”
Papa duduk di atas daerah tidur sorong.
“Tadi Mama pesan supaya Papa melanjutkan kisah itu. Tetapi itu nanti saja kalau kau sudah mengantuk . Sekarang Papa mau kisah ihwal Tuhan yang jago Ilmu Pengetahuan Alam atau fisika!”
Wini menjadi bersemangat.Cerita ini belum pernah ia dengar.
“Tuhan yang kita sembah membuat alam semesta. Dia sungguh luar biasa. Tiada Allah lain ibarat Dia…!” Papa mulai bercerita.
“Aduuuuh, Papa bertele-tele. Langsung saja ceritanya!” potong Wini tidak sabar. Papa tersenyum.
“Baiklah, untuk menjatuhkan kota Yerikho Tuhan menyuruh prajurit-prajurit Israel mengelilingi kota itu. Tujuh orang imam harus membawa tanduk sangkakala. Bila terdengar sangkakala ditiup seluruh bangsa harus bersorak dengan sorak yang nyaring dan tembok kota itu akan runtuh!” demikian kisah Papa.
“Aah, itu saya sudah tahu. Di Sekolah Minggu juga saya pernah diceritakan!” kata Wini. Dalam hati Wini berpikir, “Aah, katanya Papa punya kisah bagus!”
“Yang menarik ialah Tuhan hebat pembuat strategi. Ketika hari pertama orang Israel mengelilingi kota itu para prajurit kota Yerikho naik ke atas tembok kota dan menonton pawai tersebut. Mereka heran lantaran orang Israel hanya berpawai saja dan kemudian kembali ke perkemahan. Pada hari kedua orang-orang Yerikho yang ingin tahu naik ke atas tembok kota. Demikianlah tiap hari semakin banyak penduduk Yerikho yang naik ke atas tembok kota. Pada hari ketujuh hampir seluruh penduduk kota naik ke atas tembok. Tembok itu tidak besar lengan berkuasa menahan jumlah orang yang demikian banyak. Ketika sangkakala ditiup para imam dan seluruh bangsa Israel bertempik sorak ada kekuatan di dalam bunyi yang sangat hebat dan tembok kota itu runtuh. Luar biasa bukan, taktik Tuhan kita?” Papa melanjutkan ceritanya.
“Wah, Tuhan sungguh luar biasa, ya Pak!” kata Wini dengan kagum. “Ternyata Papa juga cerdik bercerita!”
“Ah, Papa kalah kalau dibandingkan dengan Mama!” kata Papa.
“Ya, oleh lantaran itu jangan sekali-sekali kita menyembah Allah lain!” kata Papa. “Nah, kau mau dengar kan kelanjutan kisah Mama!”
Wini mengangguk dan menguap.
“Dua ahad kemudian perempuan itu menelpon. Dia sudah sanggup pekerjaan. Dia mengucapkan terima kasih atas doa Mama. Dia menyampaikan pada hari bertemu Mama beliau amat frustasi dan ingin bunuh diri. Tetapi sesudah Mama mendoakannya dan memberinya sedikit uang, beliau merasa Tuhan masih mengasihinya dan membatalkan niatnya. Dia percaya pemberian Tuhan niscaya tiba pada waktunya…Dan sebulan kemudian suaminya juga menerima pekerjaan!” demikian Papa melanjutkan kisah Mama.
“Kalau begitu, saya tak boleh kesal kalau ada gangguan ya!” kata Wini, kemudian menguap lagi,
“Iya, Tuhan kita baik. Dia mau menggunakan setiap orang untuk melaksanakan kebaikan bagi orang lain. Itulah sebabnya kita mau terus setia kepada Tuhan Yesus, Allah yang benar.
Nah, kini kita berdoa, kemudian Wini sanggup tidur!”
Papa dan anak itu berdoa. Lalu Papa keluar kamar dan Wini pun cepat terlelap. Minggu malam selalu istimewa lantaran orangtua Wini bercerita ihwal Tuhan.
Artikel bersumber dari : Majalah Anak