INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Download Lagu Terbaru Meminta Apa Yang Berkenan Kepada Allah


Mungkin banyak orang berpikir bahwa doa yang didengarkan Tuhan yaitu doa yang dikabulkan, berdasarkan impian orang yang berdoa. Oleh lantaran itu, dikala keinginannya tidak terkabul, kemudian orang menjadi malas berdoa. Padahal, sebagaimana telah diajarkan Minggu lalu, doa sangatlah penting. Namun doa yang dimaksud bukanlah semata-mata permohonan, tetapi juga mendengarkan kehendak Tuhan. Dengan demikian, doa memang perlu dibarengi dengan perjuangan maupun karya, tetapi dalam doa-lah diperoleh sumber kekuatan–yang dari Tuhan–untuk melaksanakan semuanya itu. Setelah mengunjungi Maria dan Martha dan menekankan pentingnya doa, Tuhan Yesus sendiri memperlihatkan teladan bagaimana Ia pun berdoa dan mengajar. Di sini kita menjadi paham, mengapa Yesus berdoa. Sebab dalam kepenuhan-Nya sebagai Allah, Yesus sebetulnya tidak perlu berdoa. Namun dalam kemanusiaan-Nya, Yesus hendak memperlihatkan misalnya kepada kita. Supaya kita mengetahui betapa kita sebagai insan perlu berdoa kepada Allah yang begitu peduli akan kehidupan kita, menyerupai seorang bapa kepada anaknya.

 Mungkin banyak orang berpikir bahwa doa yang didengarkan Tuhan yaitu doa yang dikabulkan Download lagu terbaru Meminta Apa yang Berkenan Kepada Allah
Maka dikala murid-Nya meminta-Nya untuk mengajar mereka berdoa, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami. Yesus pun segera mengajarkan perumpamaan wacana seseorang yang dengan tidak malu-malu meminta pinjaman kepada sahabatnya untuk meminjamkan roti untuk menjamu tamunya. Mengapa Yesus mengajarkan perumpamaan ini? St. Sirilus berkata, “Dapat terjadi, mereka yang telah mendapatkan fatwa yang baik ini [tentang doa Bapa Kami], mencurahkan doa-doa mereka dengan rumusan menyerupai yang diajarkan itu, tetapi secara sembrono dan tak bersemangat, dan dikala doa pertama atau kedua kali mereka merasa tidak didengarkan, mereka berhenti berdoa. Supaya ini tidak terjadi pada kita, Ia memperlihatkan dengan perumpamaan bahwa perilaku pengecut dalam doa itu merugikan diri sendiri, tetapi yaitu bermanfaat, bila kita mempunyai kesabaran dalam doa….” (St. Cyril, Catena Aurea, Luk 11:1-4). Sabar dalam doa maksudnya yaitu tetap berdoa meski nampaknya permohonan belum terjawab. Maka Yesus menghendaki kita tidak menjadi suam-suam kuku dan malas berdoa, tetapi sebaliknya, tekun dan bersungguh-sungguh dalam doa-doa kita. Bahkan, tak perlu malu-malu untuk menyatakan permohonan kita kepada Tuhan, menyerupai juga telah dilakukan oleh Abraham di Bacaan Pertama. Tuhan Yesus berkata, “Mintalah, maka kau akan mendapat…”

Lalu bagaimana sebaiknya ajakan kita supaya dikabulkan? Tuhan Yesus memperlihatkan perumpamaan berikutnya, dengan perumpamaan seorang bapa yang tidak memberi watu kalau anaknya minta roti. St. Sirilus melanjutkan, “Penyelamat kita memberi pengajaran yang penting. Sebab sering kita gegabah, lantaran dorongan kesenangan, mengalah kepada keinginan-keinginan yang merugikan. Ketika kita meminta hal-hal menyerupai ini dari Allah, kita tidak akan memperolehnya. Untuk memperlihatkan ini, Yesus memberi sebuah pola dari hal-hal yang terjadi di sekitar kita, dalam kehidupan sehari-hari. Sebab dikala anakmu meminta roti kepadamu, kau akan memberikannya dengan bahagia hati, alasannya yaitu ia meminta masakan yang berguna. Tetapi bila lantaran ketidaktahuan ia minta watu untuk dimakan, kau tidak akan memberikannya, namun akan menghalanginya untuk memenuhi keinginannya yang merugikan…. Demikian juga dengan argumen ikan dan ular, telur dan kalajengking…. Dari pola yang diberikan, Ia menyimpulkan, Jika kau yang jahat—yaitu mempunyai pikiran yang sanggup mendorong berbuat jahat—tahu bagaimana memperlihatkan pemberian yang baik, betapa Bapamu di Surga jauh melampauimu [dalam memberi yang baik]?” (St. Cyril, Catena Aurea, Luk 11: 5-13). Ya, Bapa di Surga akan memperlihatkan yang terbaik bagi kita. “Ia akan memperlihatkan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya” (Luk 11:13).

Baca Juga


Mari dalam keheningan hati, kita mengusut batin kita. Bagaimanakah doa-doa kita selama ini? Apakah kita berdoa dengan tekun dan bersungguh-sungguh? Sudahkah kita yakin bahwa Allah yaitu Bapa yang akan memperlihatkan apa yang terbaik bagi keselamatan kita? Sudahkah kita meminta Roh Kudus kepada-Nya?

Marilah Kita Berdoa :


“Allah Bapa yang kudus, saya bersyukur untuk segala berkat dan kasih-Mu. Aku mau menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu, alasannya yaitu saya tidak mengetahui apa yang terbaik bagiku, namun Engkau mengetahuinya. Buatlah supaya saya menghendaki apa yang Engkau kehendaki. Ajarlah saya untuk meminta apa yang baik bagi keselamatanku, untuk mencari apa yang mempunyai kegunaan bagi kehidupan baka dan mengetuk pintu yang membawaku kepada-Mu. Semoga dengan demikian, permohonanku berkenan kepada-Mu dan Engkau berkenan menjawab doa-doaku.


Amin.”

(Sumber : katolisitas.org/meminta-apa-yang-berkenan-kepada-allah/)

Related Posts

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel