Download Lagu Dongeng Alkitab 'Allah Itu Kudus'
Di Bibel sering disebut bahwa Allah itu suci atau kudus. Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar kata “kudus” atau “suci”? Biasanya orang menyamakam artinya dengan bersih, murni, tidak berdosa, baik, dan semua arti lain yang serupa. Tahukah kamuarti “kudus” ibarat yang dimaksudkan di dalam Alkitab? Mari kita pelajari. Pemahaman ini akan menolong kita untuk lebih menghormati Allah.
Kudus artinya terpisah.Pernahkah kau mencoba memikirkan ibarat apa Allah itu? Mungkin kita mencoba membayangkan Allah dengan semua sifat-Nya yang ibarat manusia. Itu mungkin saja lantaran Allah pernah menjadi insan sesaat, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus dilahirkan di dunia ibarat insan dan kita mengenal hari kelahiran-Nya sebagai hari Natal. Namun, intinya Dia ialah Allah.Berdasarkan asal katanya, kudus artinya terpisah atau terpotong. Allah yang kudus artinya Allah terpisah dengan insan dan dengan semua ciptaan lain-Nya. Penjelasannya begini:
1. Allah bukan manusia.
Kudus artinya terpisah.Pernahkah kau mencoba memikirkan ibarat apa Allah itu? Mungkin kita mencoba membayangkan Allah dengan semua sifat-Nya yang ibarat manusia. Itu mungkin saja lantaran Allah pernah menjadi insan sesaat, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus dilahirkan di dunia ibarat insan dan kita mengenal hari kelahiran-Nya sebagai hari Natal. Namun, intinya Dia ialah Allah.Berdasarkan asal katanya, kudus artinya terpisah atau terpotong. Allah yang kudus artinya Allah terpisah dengan insan dan dengan semua ciptaan lain-Nya. Penjelasannya begini:
1. Allah bukan manusia.
Dalam Hosea 11:9 ditulis: “… Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu….” Begitulah kata Alkitab. Allah sangat berbeda dengan insan ataupun dengan semua makhluk ciptaan-Nya yang lain. Allah ialah Pencipta, kita ialah buatan-Nya. Sama ibarat pembuat roti tentunya berbeda dengan roti yang dibuatnya, bukan? Jadi, mana boleh insan menyamakan diri dengan Allah.
2. Allah muliatanpa batas.
Baca Juga
2. Allah muliatanpa batas.
Kita tahu bahwa insan ialah ciptaan yang lain. Akan tetapi, kemuliaan insan tidak sanggup dibandingkan dengan kemuliaan Allah. Allah-lah yang menciptakan insan mulia. Kemuliaan insan diberikan oleh Allah, sedangkan Allah sudah mulia pada dasarnya. Kemuliaan Allah itu tidak terbatas, jauh melebihi kemuliaan manusia. Keluaran 15:11b menulis: “… siapakah ibarat Engkau, mulia lantaran kekudusan-Mu, seram lantaran perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?” Kalau Allah begitu mulia dan agung, sudah sepantasnya kita tunduk dan hormat kepada-Nya.
3. Allah terpisah dari dosa.
3. Allah terpisah dari dosa.
Allah dan dosa saling bertolak belakang. Allah sangat membenci dosa, dan selama-lamanya tidak sanggup mendapatkan dosa. Itulah sebabnya Adam dan Hawa pribadi diusir dari Taman Eden sesudah mereka berdosa. Dosa dilarang ada di daerah Allah berada. Allah kudus bukan hanya lantaran terpisah dari dosa, tetapi juga lantaran keindahan moral-Nya begitu sempurna. Perbuatan-Nya tidak pernah menyimpang. Semua rencana dan perbuatan-Nya baik, penuh kasih, dan mulia. Itu semua menjadi alasan bagi kita untuk mempercayai Allah dalam segala hal.
Kita dipanggil untuk menjadi kudus. Manusia berdosa mustahil bersatu dengan Allah yang kudus. Tetapi Allah yang kudus juga Allah yang penuh kasih. Allah menyediakan jalan agar kita sanggup bersahabat dengan-Nya. Jalan apa itu? Yesus Kristus itulah jalannya. Bila kita percaya pada-Nya, Dia menjadi jalan bagi kita menuju kepada Bapa. Kemudian, kita harus hidup dengan kudus lantaran Dia kudus. Allah menuntut umat-Nya untuk juga hidup kudus. Hidup kudus itu artinya memisahkan diri dari dosa, menolak berbuat dosa, dan menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik. Hidup kudus juga berarti peduli pada perintah-perintah Allah dan mau melakukannya ibarat yang Tuhan Yesus lakukan. Sebaliknya, jikalau kita masih suka berbuat dosa, kita mustahil sanggup bersama dengan Allah, meskipun kita mengaku percaya pada Yesus. Kita tidak mau begitu, bukan? Jadi, sebagai bawah umur Allah marilah kita hidup kudus demi Dia!
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Kita dipanggil untuk menjadi kudus. Manusia berdosa mustahil bersatu dengan Allah yang kudus. Tetapi Allah yang kudus juga Allah yang penuh kasih. Allah menyediakan jalan agar kita sanggup bersahabat dengan-Nya. Jalan apa itu? Yesus Kristus itulah jalannya. Bila kita percaya pada-Nya, Dia menjadi jalan bagi kita menuju kepada Bapa. Kemudian, kita harus hidup dengan kudus lantaran Dia kudus. Allah menuntut umat-Nya untuk juga hidup kudus. Hidup kudus itu artinya memisahkan diri dari dosa, menolak berbuat dosa, dan menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik. Hidup kudus juga berarti peduli pada perintah-perintah Allah dan mau melakukannya ibarat yang Tuhan Yesus lakukan. Sebaliknya, jikalau kita masih suka berbuat dosa, kita mustahil sanggup bersama dengan Allah, meskipun kita mengaku percaya pada Yesus. Kita tidak mau begitu, bukan? Jadi, sebagai bawah umur Allah marilah kita hidup kudus demi Dia!
Artikel bersumber dari : Majalah Anak